Advertisement

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Landasan Pengembangan Kurikulum Pendidikan Bahasa Arab

Landasan Pengembangan Kurikulum Pendidikan Bahasa Arab (PBA)
(Filosofis - Psikologis - Sosial Budaya - Teknologi)

Dalam melakukan pengembangan kurikulum diberbagai instansi pendidikan, tidak akan terlepas dari yang namanya landasan. landasan merupakan patokan atau asas dalam melakukan sesuatu tidak terkecuali pada pengembangan kurikulum berbasis bahasa Arab.

Hampir di berbagai pengembangan kurikulum tidak terlepas dari 4 landasan utama, yaitu: filosofis, psikologis, sosial budaya, dan teknologi.

Bagaimana penjelasan masing-masing landasan tersebut? simak ulasannya sampai akhir!

Landasan Filosofis

Filsafat merupakan salah satu seni yang fokus pada pendalaman pemikiran yang kritis, luas, dan radikal. Filsafat menjadi satu unsur pertama dalam pengembangan kurikulum termasuk kurikulum bahasa Arab. Dari adanya unsur demikian, ada beberapa kajian filsafat yang dapat digunakan dalam melakukan pengembangan kurikulum, yaitu:

  • Filsafat Perenialisme : Pengembangan kurikulum PBA yang brlandaskan filsafat perenialisme, akan menghadirkan materi-materi yang bersifat kebenaran universal.
  • Filsafat Essensialisme : Pengembangan kurikulum PBA yang berlandaskan filsafat essensialisme menekankan pada kegiatan kognitif, afektif dan psikomotorik (keterampilan)
  • Filsafat Eksistesialisme : Pengembangan kurikulum PBA harus memuat aspek tentang kehidupan sekitar peserta didik. Materi-materi yang dihadirkan berupa hal-hal disekitar peserta didik.
  • Filsafat Progresivisme : Pengembangan kurikulum dengan landasan filsafat progresivisme memuat kegiatan-kegiatan yang membuat peserta didik lebih aktif.
  • Filsafat Rekonstruktivisme : Kurikulum PBA yang berlandaskan filsafat ini akan menghadirkan kegiatan atau materi yang membuat peserta didik dapat berfikir kritis dan dapat memecahkan masalah.
Bagaimana kemudian filsafat menjadi landasan dalam pengembangan kurikulum dapat dilihat pada skema berikut ini:

Landasan Psikologis

Psikologi merupakan Ilmu yang membahas atau mengaji perkembangan kejiwaan atau perilaku individu. Dalam pengembangan kurikulum PBA harus memperhatikan perkembangan jiwa peserta didik. Minimal ada2 psikologi yang digunakan dalam mengembangkan kurikulum PBA, yaitu:

  • Psikologi perkembangan : Psikologi perkembangan mempelajari tentang hakikat perkembangan, tahap perkembangan peserta didik, aspek perkembangan, tugas-tugas perkembangan individu. Sehingga materi-materi pengembangan kurikulum PBA harus dapat menyesuaikan dengan  perkembangan peserta didik
  • Psikologi belajar : Psikologi belajar membahas perilaku individu dalam konteks belajar. Dalam psikologi ini juga mengkaji hakikat belajar dan teori-teori belajar seperti behavioristik, kognitif, konstruktivistik, komunikatif, humanistik, dll
Bagaimana kemudian psikologi menjadi landasan dalam pengembangan kurikulum dapat dilihat pada skema berikut ini:

Landasan sosial-budaya

  • Peserta didik berasal dari masyarakat. Maka, pengembangan kurikulum PBA harus dapat memberikan pendidikan, pengetahuan, dan keterampilan yang akan bermanfaat di masyarakat.
  • Pengembangan kurikulum PBA dengan berlandaskan sosial budaya harus memuat tujuan, isi, dan proses pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi, karakteristik, serta kekayaan dan perkembangan yang ada di masyarakat.
Bagaimana kemudian sosial-budaya menjadi landasan dalam pengembangan kurikulum dapat dilihat pada skema berikut ini:

Landasan IPTEK

  • Pengetahuan dan teknologi semakin hari semakin berkembang dengan sangat pesat. Penggunaan alat-alat digital pun sudah banyak ditemukan dan didapatkan, mulai dari smartphone, laptop, proyektor, internet, dll
  • Pengembangan kurikulum PBA sudah sepatutnya menerapkan pendidikan berbasis digital, berupa: penggunaan-penggunaan alat digital di dalam pembelajaran, berliterasi secara digital. Sehingga peserta didik mampu memilah dan memilih informasi, mengolah dan menelaah informasi, serta menyebarkan dan mempraktikkan informasi dengan sebaik-baiknya dalam hal positif.
Bagaimana kemudian sosial-budaya menjadi landasan dalam pengembangan kurikulum dapat dilihat pada skema berikut ini:


Referensi:

  • Naf’an Thorihoran. 2008. Pengembangan Kurikulum, (Banten: Loquen Press)
  • R. Masykur. 2019. Teori dan Telaah Pengembangan Kurikulum, (Lampung: CV. Anugerah Utama Raharja)

Posting Komentar

0 Komentar