Penelitian Komparasi
Pengertian, Jenis, dan Contoh Penerapannya
Pengertian Penelitian Komparasi
Penelitian Komparasi adalah Penelitian Yang bertujuan untuk mengetahui persamaan
dan perbedaan / membandingkan antara dua kelompok atau lebih dari
subjek penelitian.
Jenis penelitian komparasi
Ada 3 teknik analisa
komparasi yang sering digunakan dalam penelitian:
- Chi Square
- T-Test
- Anava
Membandingkan dua
mean sampel dapat dibedakan kepada dua, yaitu:
q
Membandingkan dua mean dari satu objek penelitian (membandingkan dua
kelompok data dari satu kelompok objek penelitian), Seperti: membandingkan mean
hasil pretest dengan mean hasil posttest
dari 10 atau 20 atau 30 siswa, dst.
Contoh Penelitian:
“Penggunaan Metode Langsung Dalam Pembelajaran Bahasa Arab”.
Dari penelitian tersebut, maka terlebih dicari nilai pretest (test sebelum
menggunakan metode langsung) dan nilai posttest (tes setelah menggunakan metode
langsung), sehingga dapat diketahui efektifitas atau tidaknya metode langsung
dalam pembelajaran bahasa Arab.
q
Membandingkan dua mean dari dua objek penelitian (membandingkan dua
kelompok data dari dua kelompok objek penelitian), seperti: membandingkan
antara metode langsung dan metode membaca dalam pembelajaran
bahasa Arab.
Contoh Penelitian:
“Penggunaan Metode Langsung dan Metode Membaca
dalam Pembelajaran Bahasa Arab”. Dari penelitian tersebut ingin
mengetahui apakah ada perbedaan pembelajaran bahasa arab yang menggunakan
metode langsung dan metode membaca atau manakah yang lebih baik antara metode
langsung dan metode membaca.
Dari 2 jenis di atas, maka rumus yang dipergunakan berbeda. Berikut ini contoh penerapan dari kedua penelitian di atas:
Perhatikan Macam
Hipotesis di Bawah Ini, untuk mengetahui penggunaan analisis 1 tailed (satu
sisi) dan analisis 2 tailed (dua sisi):
q
Hipotesis terarah:
Komparasi : Metode
Langsung Lebih Baik daripada Metode Membaca dalam Pembelajaran Bahasa Arab
Hipotesis terarah di atas
sudah diketahui bahwa metode “A” lebih baik daripada Metode “B”. oleh karena
itu hipotesis di atas disebut hipotesis terarah
q
Hipotesis tidak terarah:
Komparasi : ada perbedaan
antara metode “langsung” dengan metode “membaca” dalam pembelajaran bahasa Arab
Hipotesis tidak terarah
di atas, belum diketahui bagaimana perbedaan antara metode langsung dengan
metode membaca. Apakah metode langsung lebih baik ataukah sebaliknya. Inilah
yang kemudian disebut sebagai hipotesis tidak terarah.
Terkait 2 hipotesis di
atas, dalam hal penggunaan analisis, maka:
q
Hipotesis terarah menggunakan analisis signifikansi 1 tailed (satu arah)
q
Hipotesis tidak terarah menggunakan analisis signifikansi 2 tailed (dua
arah)
Penjelasan 1 tailed dan 2 tailed selengkapnya dengan menyimak pembahasan sampai akhir)
Contoh Penelitian Komparasi dan Langkah-Langkah Analisis Lengkap
Sebelum lanjut, contoh yang dihadirkan dalam tulisan ini yaitu penelitian komparasi yang berasal dari 2 kelompok data (pre test dan post test) dari satu kelompok objek penelitian (1 kelas) dengan jumlah responden adalah 10 orang, contohnya:
Judul Penelitian: Efektifitas Penggunaan Metode Langsung Dalam Pembelajaran Bahasa Arab
Tujuan penelitian: ingin melihat perbedaan nilai bahasa arab sebelum dan sesudah menggunakan metode langsung (efektifitas)
Langkah-langkah peneyelesaiannya:
- Langkah Pertama: Membuat Hipotesis
- Langkah Kedua: Membuat Tabel Penolong
- Langkah Ketiga: Mencari Mean Deviasi
- Langkah Keempat: Mencari Standar Deviasi
- Langkah Keenam: Mencari Standar Eror
- Langkah Ketujuh: Mencari nilai t-Test
Misalkan Judul di atas, dibuat hipotesis sebagaimana berikut:
Misalkan hipotesisnya
dibuat berikut ini”:
q
Hipotesis terarah : Nilai
sesudah menggunakan metode langsung lebih baik dari pada
nilai sebelum menggunakan metode langsung (sudah diketahui
efektif) / Nilai sebelum menggunakan metode langsung lebih
baik dari pada nilai sesudah menggunakan metode langsung
(sudah diketahui tidak efektif)
q Hipotesis tidak terarah : ada perbedaan antara nilai sebelum dan sesudah menggunakan metode langsung pada pembelajaran bahasa arab (belum diketahui apakah efekif atau tidak), Jadi, jika nilai sebelum lebih besar,maka tidak efektif. Jika nilai sesudah lebih besar ,maka efektif)
Atau
Ha (Hipotesis Alternatif) : Metode langsung efektif digunakan
dalam pembelajaran bahasa arab
Ho (Hipotesis Nihil) : Metode langsung tidak efektif digunakan dalam pembelajaran bahasa arab
Langkah Kedua: Membuat Tabel Penolong
Tabel penolong berisikan data nilai test sebelum menggunakan metode tertentu dan sesudah menggunakan metode tertentu
Keterangan:
D = selisih antara nilai pretest dan posttest
D2 = pangkat dari nilai D
N = Jumlah responden
Langkah ketiga - keenam
Langkah ketujuh: Membandingkan Nilai T-hitung (T-hitung adalah hasil dari beberapa langkah di atas) dan T-tabel (nilai yang sudah dipatenkan dalam statsitik dapat dilihat di tabel nilai t-test di buku-buku statistik)
Keterangan: karena hipotesis yang dibuat adalah hipotesis tidak terarah, maka menggunakan 2 tailed (2 arah). sedangkan untuk taraf signfikansi bisa menggunakan taraf 1% atau taraf 5%. dan untuk perhitungan kali ini penulis memilih taraf signifikansi 5%.
0 Komentar