Advertisement

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Penelitian Komparasi: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Langkah-Langkah Penerapannya

 


Penelitian Komparasi

Pengertian, Jenis, dan Contoh Penerapannya

Pengertian Penelitian Komparasi

Penelitian Komparasi adalah Penelitian Yang bertujuan untuk mengetahui persamaan dan perbedaan / membandingkan antara dua kelompok atau lebih dari subjek penelitian.

Jenis penelitian komparasi

Ada 3 teknik analisa komparasi yang sering digunakan dalam penelitian:

  • Chi Square
  • T-Test
  • Anava
Pengertian T-test

 “T”Test adalah salah satu teknik analisa statistik yang dapat dipergunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikant antara dua mean sampel atau tidak.

Membandingkan dua mean sampel dapat dibedakan kepada dua, yaitu:

q  Membandingkan dua mean dari satu objek penelitian (membandingkan dua kelompok data dari satu kelompok objek penelitian), Seperti: membandingkan mean hasil pretest dengan mean hasil posttest dari 10 atau 20 atau 30 siswa, dst.

Contoh Penelitian: “Penggunaan Metode Langsung Dalam Pembelajaran Bahasa Arab”. Dari penelitian tersebut, maka terlebih dicari nilai pretest (test sebelum menggunakan metode langsung) dan nilai posttest (tes setelah menggunakan metode langsung), sehingga dapat diketahui efektifitas atau tidaknya metode langsung dalam pembelajaran bahasa Arab.

q  Membandingkan dua mean dari dua objek penelitian (membandingkan dua kelompok data dari dua kelompok objek penelitian), seperti: membandingkan antara metode langsung dan metode membaca dalam pembelajaran bahasa Arab.

Contoh Penelitian: “Penggunaan Metode Langsung dan Metode Membaca dalam Pembelajaran Bahasa Arab”. Dari penelitian tersebut ingin mengetahui apakah ada perbedaan pembelajaran bahasa arab yang menggunakan metode langsung dan metode membaca atau manakah yang lebih baik antara metode langsung dan metode membaca.

Dari 2 jenis di atas, maka rumus yang dipergunakan berbeda. Berikut ini contoh penerapan dari kedua penelitian di atas:

Perhatikan Macam Hipotesis di Bawah Ini, untuk mengetahui penggunaan analisis 1 tailed (satu sisi) dan analisis 2 tailed (dua sisi):

q  Hipotesis terarah:

Komparasi : Metode Langsung Lebih Baik daripada Metode Membaca dalam Pembelajaran Bahasa Arab

Hipotesis terarah di atas sudah diketahui bahwa metode “A” lebih baik daripada Metode “B”. oleh karena itu hipotesis di atas disebut hipotesis terarah

q  Hipotesis tidak terarah:

Komparasi : ada perbedaan antara metode “langsung” dengan metode “membaca” dalam pembelajaran bahasa Arab

Hipotesis tidak terarah di atas, belum diketahui bagaimana perbedaan antara metode langsung dengan metode membaca. Apakah metode langsung lebih baik ataukah sebaliknya. Inilah yang kemudian disebut sebagai hipotesis tidak terarah.

Terkait 2 hipotesis di atas, dalam hal penggunaan analisis, maka:

q  Hipotesis terarah menggunakan analisis signifikansi 1 tailed (satu arah)

q  Hipotesis tidak terarah menggunakan analisis signifikansi 2 tailed (dua arah)

Penjelasan 1 tailed dan 2 tailed selengkapnya dengan menyimak pembahasan sampai akhir)

Contoh Penelitian Komparasi dan Langkah-Langkah Analisis Lengkap

Sebelum lanjut, contoh yang dihadirkan dalam tulisan ini yaitu penelitian komparasi yang berasal dari 2 kelompok data (pre test dan post test) dari satu kelompok objek penelitian (1 kelas) dengan jumlah responden adalah 10 orang, contohnya:

Judul Penelitian: Efektifitas Penggunaan Metode Langsung Dalam Pembelajaran Bahasa Arab

Tujuan penelitian: ingin melihat perbedaan nilai bahasa arab sebelum dan sesudah menggunakan metode langsung (efektifitas)

Langkah-langkah peneyelesaiannya:

  1. Langkah Pertama: Membuat Hipotesis
  2. Langkah Kedua: Membuat Tabel Penolong
  3. Langkah Ketiga: Mencari Mean Deviasi
  4. Langkah Keempat: Mencari Standar Deviasi
  5. Langkah Keenam: Mencari Standar Eror
  6. Langkah Ketujuh: Mencari nilai t-Test
Langkah Pertama: Membuat Hipotesis

Misalkan Judul di atas, dibuat hipotesis sebagaimana berikut:

Misalkan hipotesisnya dibuat berikut ini”:

q  Hipotesis terarah : Nilai sesudah menggunakan metode langsung lebih baik dari pada nilai sebelum menggunakan metode langsung (sudah diketahui efektif) / Nilai sebelum menggunakan metode langsung lebih baik dari pada nilai sesudah menggunakan metode langsung (sudah diketahui tidak efektif)

q  Hipotesis tidak terarah : ada perbedaan antara nilai sebelum dan sesudah menggunakan metode langsung pada pembelajaran bahasa arab (belum diketahui apakah efekif atau tidak), Jadi, jika nilai sebelum lebih besar,maka tidak efektif. Jika nilai sesudah lebih besar ,maka efektif)

Atau

Ha (Hipotesis Alternatif) : Metode langsung efektif digunakan dalam pembelajaran bahasa arab

Ho (Hipotesis Nihil)          : Metode langsung tidak efektif digunakan dalam pembelajaran bahasa arab

Langkah Kedua: Membuat Tabel Penolong

Tabel penolong berisikan data nilai test sebelum menggunakan metode tertentu dan sesudah menggunakan metode tertentu

Keterangan:

D = selisih antara nilai pretest dan posttest

D2 = pangkat dari nilai D

N = Jumlah responden 

Langkah ketiga - keenam

Langkah ketujuh: Membandingkan Nilai T-hitung (T-hitung adalah hasil dari beberapa langkah di atas) dan T-tabel (nilai yang sudah dipatenkan dalam statsitik dapat dilihat di tabel nilai t-test di buku-buku statistik)

Keterangan: karena hipotesis yang dibuat adalah hipotesis tidak terarah, maka menggunakan 2 tailed (2 arah). sedangkan untuk taraf signfikansi bisa menggunakan taraf 1% atau taraf 5%. dan untuk perhitungan kali ini penulis memilih taraf signifikansi 5%.

 

Posting Komentar

0 Komentar