Kendati demikian, pasti ada satu kelompok yang kontra akan perihal tawassul dan tabarruk ini. terlepas dari hal tersebut, lantas bagaimana pandangan Aswaja mengenai tawassul dan tabarruk?
mari kita simak beberapa penjelasan berikut:
Pengertian Tawassul dan Tabarruk
Tawassul merupakan kata serapan dari bahasa arab yaitu "توسل - يتوسل توسلا / Tawassala - Yatawassalu - Tawassulan" yang memiliki makna perantara atau mendekatkan diri. Sedangkan menurut istilah, Tawassul adalah meminta kepada Allah dengan melalui perantra.
Dalam beberapa penjelasan kitab seperti kitab "كشف اللثام عن جواز التوسل بسيد الأنام" karya Syaikh Adnan bin Abdullah Zuhar (Halaman, 3-6) disebutkan bahwa tawassul kepada Rasulullah terdiri dari 3 macam jenis, yaitu:
- Tawassul Bil Imaan (tawassul dengan keimanan terhadap Rasulullah)
- Tawassul Bid Du'a (tawassul dengan meminta doa dari Rasulullah)
- Tawassul Bid Dzat (tawassul dengan diri Rasulullah)
Nb: sepanjang sejarah, belum pernah ada ulama yang tidak memperbolehkan tawassul bahkan sampai tingkat mengharamkan dan mengkafirkan kepada pelakunya kecuali ketika Syaikh Ibnu Taiymiyah datang (baca lanjut dalam kitab di atas).
Konsep Tawassul
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟
ٱللَّهَ وَٱبْتَغُوٓا۟ إِلَيْهِ ٱلْوَسِيلَةَ وَجَٰهِدُوا۟ فِى سَبِيلِهِۦ
لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.
- Pertama, Seorang muslim yang
bertawassul dengan nabi tidak meyakini bahwa nabi dapat memberikan manfaat
dan mudharat tanpa campur tangan Allah. Bahkan sebaliknya, bahwa yang
memberi manfaat dari tawassul kepada nabi adalah karena Allah semata.
Walaupun nabi dapat memberi syafaat itu tidak lain karena kehendak Allah.
قُلْ أَغَيْرَ
اللَّهِ أَبْغِي رَبًّا وَهُوَ رَبُّ كُلِّ شَيْءٍ ۚ وَلَا تَكْسِبُ كُلُّ نَفْسٍ
إِلَّا عَلَيْهَا ۚ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَىٰ ۚ ثُمَّ إِلَىٰ
رَبِّكُمْ مَرْجِعُكُمْ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ
- Kedua, TAWASSUL bukanlah perkara yang
dengannya segala sesuatu dapat terealisasi dengan sendirinya, melainkan
hakikat tawassul itu sendiri berdoa kepada Allah
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ
الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ
يَرْشُدُونَ
وَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ إِنَّ آيَةَ مُلْكِهِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ
التَّابُوتُ فِيهِ سَكِينَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَبَقِيَّةٌ مِمَّا تَرَكَ آلُ
مُوسَىٰ وَآلُ هَارُونَ تَحْمِلُهُ الْمَلَائِكَةُ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَةً
لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya
tanda ia akan menjadi raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya
terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan
keluarga Harun; tabut itu dibawa malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu
terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman.
Ibnu Abbas
menafsiri kalimat “وَبَقِيَّةٌ مِمَّا تَرَكَ آلُ مُوسَىٰ وَآلُ هَارُونَ تَحْمِلُهُ
الْمَلَائِكَة” dengan
tongkat musa atau harun, dan baju mereka berdua
Prinsip Tabarruk
- Segala sesuatu tidak luput dan pasti
menyimpan keberkahan
- Orang lain bisa dapat memiliki
manfaat dan tidak terlepas dari kekuasaan Allah
- Kisah Wafatnya Fatimah binti Asad,
ibu kandung Sayyidina Ali Ibni Abi Thalib.
Dalam hal ini
nabi muhammad ikut serta dalam pemakamannya dan berdoa di atas makamnya:
اللهم اغفر لأمي فاطمة بنت أسد ووسع عليها مدخلها بحق نبيك و الأنبياء
الذين من قبلي إنك أرحم الراحمين
- Kisah orang buta yang akhirnya dapat
melihat setelah bertawassul kepada nabi
Hal tersebut
terjadi tatkala nabi Muhammad didatangi seseorang yang buta kemudian meminta
kepada nabi Muhammad agar Allah mengembalikan penglihatannya melalui perantara
do’anya. Nabipun memrintahkan seseorang tersebut untuk melaksanakan sesuci dan
sholat dua rakaat seraya berdo’a:
اللهم إني أسألك و أتوجه إليك بنبيك محمد نبي الرحمة يا محمد إني أتوجه
بك إلى ربي فى حاجتي لتقضى اللهم شفعه في
- Tawassul nabi adam A.S kepada Nabi
Hal tersebut
terjadi tatkala Adam memakan salah satu buah yang ada di pohon. Kemudian Adam
melihat nama nabi Muhammad terukir di Arsy, di setiap kamar-kamar surga, dan di
setiap jubbah yang dikenakan para malaikat.
اللهم بحرمة هذا الولد ارحم هذا الوالد فنودي يا آدم لو تشفعت إلينا
بمحمد فى أهل السماء و الأرض لشفعناك
- Tabarruk dengan air bekas wudhu nabi
عن جابر رضي الله عنه قال: جاء رسول الله صلى الله عليه وأله وسلم،
يعودني وأنا مريض لا أعقل فتوضأ وصب وضوئه علي. أخرجه أحمد والبخاري ومسلم
- Tabarruk dengan rambut nabi
ورد فى صحيح البخاري أن أنس بن مالك أوصى أن يوضع شعر من شعرات رسول
الله صلى الله عليه وأله وسلم فى أثناء كفنه
- Cerita imam ibnu Hambal
كان إمام السنة أحمد بن حنبل رضي الله عنه قد وقعت له ثلاث شعرات نت
شعرات النبي صلى الله عليه وأله وسلم فإوصي أن توضع إثنتان منها على عينيه وواحدة
على لسانه عند وفاته (ذكره ذلك الذهبي مسندا فى تاريخ الإسلام.
- Syaikh Adnan bin Abdullah Zuhar, كشف اللثام عن جواز التوسل بسيد الأنام (Maroko: Dar Ar Rasyad Al Haditsah), Hlm 3-6
- Ahmad bin Muhammad bin Abdullah Al Haddar, الدروع المانعة والبراهين الساطعة (Ponpes Al Hikmah 2, 2009), Hlm. 20-28
0 Komentar