Advertisement

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Seni Terjemah: Konsep Penerjemahan

Sebagaimana yang telah dijelaskan pada tulisan sebelumnya tentang "Pengertian Terjemah", maka dapat ditarik benang merah bahwa penerjemahan merupakan proses alih bahasa yang satu (bahasa sumber) ke bahasa yang lain (bahasa tujuan).

Jika satu pengertian tentang terjemah sudah kita dapat, maka sangat perlu jika konsep penerjemahan kita ulas dalam tulisan kali ini.

Dalam dunia penerjemahan, selalu ada proses atau kegiatan menerjemahkan yang tidak lain adalah proses mengungkapkan. Kata mengungkapkan ini akan berkonotasi dengan "nash" atau "teks" yang sedang diterjemahkan. Baik proses penerjemahan tersebut dilakukan secara tertulis maupun lisan. Nah, dengan adanya nash atau teks yang akan diterjemahkan tersebut, maka seorang penerjemah sangat dituntut untuk memenuhi maksud dan kandungan dari nash atau teks yang akan diterjemahkan tersebut.

Penerjemah yang baik adalah penerjemah yang selalu menjaga keaslian isi kandungan dari nash yang diterjemahkan, walaupun dalam praktiknya penggunaan bahasa tidak akan selalu sama dengan naskah yang diterjemahkan, karna memang setiap bahasa memiliki ciri khas masing-masing dalam segi susunan kalimatnya. Namun yang paling urgent dalam prosesi penerjemahan adalah menjaga keaslian isi kandungan makna dari nash atau teks yang sedang diterjemahkan. 

Apapun kegiatannya, proses menerjemahkan tidak akan lepas dengan 4 hal. 4 hal inilah yang kemudian menjadi konsep dalam penerjemahan:

  • Pertama, Penulis/penutur yang menyampaikan gagasan dalam bahasa sumber
Segala aktifitas penerjemahan akan membutuhkan media yang akan diterjemah. media tersebut dapat berupa tulisan (penulis yang menyampaikan gagasan tulisan atau dalam bahasa lain disebut dengan bahasa tulis) dan tuturan (penutur yang menyampaikan gagasan dalam tuturan atau dalam bahasa lain disebut dengan bahasa lisan). penulis dan penutur inilah yang akan menjadi media yang akan diterjemahkan berupa bahasa tulis atau bahasa lisan. Bahasa dari penulis dan penutur inilah yang kemudian di sebut bahasa sumber (bahasa yang akan diterjamahkan ke bahasa lain)
  • Kedua, Penerjemah mereprodukis gagasan tersebut ke bahasa penerima
Ketika konsep pertama sudah ada, maka proses penentunya ada pada seorang penerjemah yang menerjemahkan gagasan dari penulis atau penutur di atas yaitu dengan mereproduksi gagasan tersebut (bahasa sumber/bahasa yang akan diterjemah) ke gagasan yang lain (bahasa tujuan/bahasa hasil terjemahan).
  • Ketiga, Pembaca/pendengar yang memahami gagasan melalui penerjemahan
Nah, proses yang ketiga inilah yang akan dilalui oleh orang yang menerima penerjemahan tersebut yaitu pembaca/pendengar dengan memahami gagasan melalui penerjemahan.
  • Keempat, Amanah yang menjadi fokus perhatian dari ketiga pihak tersebut
Unsur lain yang tidak kalah penting adalah bahwa seorang penerjemah, hasil terjemahan, dan penerima terjemah itu sendiri, harus menjaga dan memfokuskan perhatiannya pada hasil terjemahan tersebut tanpa adanya penyelewengan terjemahan ataupun pemahaman terjemahan.

4 unsur di atas merupakan konsep dalam seni terjemah yang harus menjadi pijakan sekaligus perhatian oleh siapa saja yang terjun dalam dunia penerjemahan.

Referensi: 

Syihabudin, Penerjemahan Arab-Indonesia: Teori dan Praktik

Posting Komentar

0 Komentar