Bahasa Arab itu unik,
Ia selalu menyimpan cara agar native non arab selalu berusaha mencari jati dirinya.
Ia hadir di tengah-tengah masyarakat muslim maupun non muslim untuk sekedar mengkaji asal-usul dan kekayaan yang tersimpan di dalamnya termasuk kosa kata yang dimiliki bahasa Arab.
Bahasa Arab itu kaya,
Ia selalu memiliki padanan kata ketika satu kata tidak mampu diterjemahkan native non arab dengan beragam kata yang semakna dengan adanya Taradduf (baca: sinonim).
Bahasa Arab itu fleksibel,
Ia hadir dengan membawa beragam corak bentuk kata yang dapat dirubah ke dalam bentuk lain dengan adanya Isytiqaq (pembentukan kata) dan I'raab (perubahan kedudukan kata).
Bahasa Arab itu nyaring,
Ia hadir dengan eksklusifitas suara yang beragam dengan wujud Ashwat (baca: suara) dalam setiap hurufnya.
Bahasa Arab itu mampu beradaptasi dengan waktu,
Ia hadir dengan memframe kosa-katanya seperti "Kunci Inggris" yang dapat diterapkan disetiap zaman.
Itulah wajah Bahasa Arab sebagai Bahasa Al-Qur'an, Inna Anzalnahu Qur'aanan Arabiyyan La'allakum Ta'qilun. demikian menurut firman Tuhan.
Bahasa Arab dengan tingkat penggunaan yang sangat tinggi memiliki sederet karakteristik yang tidak dimiliki bahasa-bahasa yang lain.
Ekslkusif bukan?
tentu Ekslusif.
Sebab bahasa Arab memiliki beberapa keistimewaan, diantaranya:
- Memiliki jenis suara yang beragam
Bahasa dalam hal ini memiliki corak makhroj yang khas dibandingkan bahasa lain. seperti suara yang dihasilkan dari dua bibir (ba - mim - wawu), suara yang dihasilkan dari gigi (fa), suara yang dihasilkan dari langit-langit mulut (ta - dzal), dan lain sebagainya sebagaimana dalam ranah makharijul huruf.
- Sebagai bahasa Al-Qur'an
Ungkapan ini mirip dengan jawaban dari pertanyaan yang dilontarkan kepada anak-anak tentang "sebutkan keistimewaan bahasa arab", dengan serentak menjawab: bahasa Al-Qur'an. memang tidak salah sebab Al-Qur'an memang memberitahukan sendiri dalam ayatnya: Inna Anzalnahu Qur'aanan Arabiyyan La'allakum Ta'qilun.
- Memiliki beragam Isytiqaq (pembentukan kata)
Bahasa arab dalam masalah Isytiqaq memiliki kurang lebih 11 bentuk, dimulai dari fiil madhi, fiil mudhari, masdar ghaira mim, masdar mim, isim fail, isim maful, fiil amr, fiil nahi, isim zaman, isim makan, dan isim alat
- Memiliki perubahan kedudukan akhir kata
Bahasa arab dalam kalimatnya memiliki perubahan tanda baca akhir setiap kata, terkadang rafa', nashab, jar, dan jazm. sesuai kedudukannya dalam sebuah kalimat.
- Memiliki beragam taradduf (sinonim)
Setiap bahasa memiliki sinonim, Namun sinonim dalam bahasa arab memiliki corak yang beragam. 1 kata bisa memiliki 3 sinonim, seperti kata melihat yang dapat diterjemahkan ke dalam bahasa arab menjadi رأي, نظر, dan بصر. bahkan dalam literaturenya Ibn Khalawih mengetahui 50 nama-nama "pedang" dalam bahasa arab.
- Satu huruf memiliki beberapa makna
Bahasa manakah yang mampu memberikan suatu arti dari satu huruf kecuali hanya bahasa Arab, seperti: huruf ghin (غ) jika jatuh di awal kata memiliki makna "kegelapan" seperti "غابت الشمش" matahari terbenam. yang menandakan akan datang kegelapan malam.
- Memiliki makna Tatsniyah (makna ganda) yang tidak dapat di-Singular-kan
Bahasa dengan macam ini biasanya memiliki makna sesuatu yang berpasang-pasang atau sesuatu yang berlawanan, seperti الثقلان yang di dalamnya bermakna "manusia dan jin", atau الجديدان yang bermakna "siang dan malam", dan lain-lain.
- Penulisan alphabet yang khas
Alphabet dalam bahasa Arab juga memiliki kekhasan dalam hal penulisannya.
- Mampu beradaptasi dengan zaman
Walaupun terkadang bahasa Arab tertentu dipakai di zaman dahulu, sampai sekarang juga masih dipakai dalam hal komunikasi
- Memiliki banyak makna ungkapan
Setiap kata dalam bahasa arab memiliki makna tersendiri seperti البكرة, الضحى, المغرب, العصر, العشاء dan lain-lain.
- Independensi huruf
Demikianlah beberapa mutiara bahasa Arab yang tersimpan rapi dalam wujudnya.Setiap huruf dalam bahasa arab memiliki suara yang khas dengan jumlah 28 huruf dengan suara masing masing. berbeda dengan bahasa inggris yang memiliki 26 huruf namun memiliki 40 suara.
Referensi:
- Muhammad Dhofiri, Fan Al-Ittishal Al-Lughawi wa Wasail Tanmiyatihi, 25-30.
0 Komentar