Dalam metode membaca ini, peran kosa-kata sangatlah krusial (penting). Sebab satuan terkecil dalam sebuah bahasa adalah kosa-kata. Sehingga dalam praktiknya, metode membaca ini menuntut sesorang yang mempelajari ilmu pengetahuan (terutama bahasa Arab) harus memahami setiap kosa-kata yang hadir di dalam teks-teks bacaan ilmiah. Dari adanya kemampuan memahami kosa-kata ini, maka mereka akan mampu memahami pemahaman sampai pada tingkatan paragraf.
Sejarah Perkembangan Metode Membaca
- Metode Langsung Di awal abad 20
Metode langsung mulai
surut digunakan di kawasan eropa. Dan dalam abad ini mulai diadakan revisi
tentang penerapannya dalam dunia pembelajaran bahasa
- Ada Hasil Penelitian
Pada abad tersebut ada
sebuah penelitian yang menganggap bahwa tidak ada satu metode apapun yang dapat
menjamin hasil yang gemilang dalam pembelajaran bahasa.
- Metode langsung kurang efektif
Tujuan pengajaran bahasa
asing yang menekankan pada keterampilan berbicara sebagaimana pandangan metode
langsung dianggap kurang efektif, karena waktu yang disediakan untuk pelajar
atau mahasiswa hanya sedikit
- Dicetuskan metode membaca
Hal ini dengan adanya
pandangan bahwa tujuan realistis dari pengajaran bahasa adalah tercapainya
keterampilan membaca, sehingga perlu dihadirkan suatu metode membaca (tariqah
al-qira’ah) dalam pembelajaran
- Fakta Tahun 1929 an
Di luar amerika, metode
membaca sudah banyak diterapkan diberbagai instansi pendidikan. Tujuan metode
ini adalah membentuk pelajar mampu memahami teks-teks ilmiah
- Sekarang?
Metode ini dirumuskan
agar pembelajar mendapat ilmu pengetahuan dari teks-teks bacaan
Konsep Metode Membaca
- Sasaran : Sasaran dari metode ini adalah siswa tingkat menengah dan mahasiswa
- Tugas utama : Tugas Utama Mereka adalah memperoleh pengetahuan dari teks-teks
ilmiah
- Peran bahasa : Bahasa adalah sarana Informasi dan ilmu pengetahuan
- Peran membaca : Kegiatan untuk memperoleh ilmu pengetahuan ini adalah dengan
membaca.
- Peran kosakata : Satuan Terkecil dalam bahasa adalah Kosa kata dan setiap pemahaman
makna kosa kata akan menentukan makna kalimat. Sehingga dengan pemahaman
kosakata ini maka pembelajaran akan mampu memahami paragraf.
Dalam pandangan lain,
Metode ini bisa disandingkan dengan metode qawaid dan tarjamah, jika kiranya
diperlukan
Karakteristik Metode
Membaca
- Tujuan paling utama dari metode ini adalah kemahiran membaca atau mampu memahami teks ilmiah melalui bacaan.
- Materi pelajaran berupa buku bacaan utama dengan suplemen daftar kosakata dan pertanyaan-pertanyaan isi bacaan, buku bacaan penunjang, buku latihan mengarang terpimpin dan percakapan.
- Basis kegiatannya adalah memahami isi bacaan, didahului dengan pengenalan kosa-kata dan maknannya, mendiskusikan isi bacaan dengan pendidik, pemahaman isi bacaan melalui analisis.
- Membaca diam lebih diutamakan daripada membaca nyaring
- Kaidah bahasa diterangkan jika diperlukan
Langkah Penerapan Metode
Membaca
- Pendahuluan terkait materi yang akan dipelajari (baik persepsi, tes awal tentang materi dan lain-lain
- Pemberian kosa-kata atau istilah yang dianggap sukar dalam sebuah contoh kalimat
- Penyajian teks bacaan tertentu , dan dibaca dengan silent
- Diskusi mengenai isi bacaan dengan peserta didik baik berupa percakapan atau dialog
- Penjelasan tentang tata bahasa secara singkat
- Guru atau pendidik memberikan tugas kepada peserta didik tentang isi bacaan, misalnya dengan merangkum sesuai bahasa peserta didik, memberi komentar terkait isi bacaan,
Kelebihan dan Kekurangan
Metode Membaca
Kelebihan
- Memberikan kemampuan membaca yang baik kepada pelajar bahasa asing baik membaca nyaring yang melibatkan pengucapan atau pemahaman
- Membaca yang baik adalah komunikasi antara pembaca dengan bahan bacaan
- Kemampuan membaca yang tinggi memudahkan pembaca untuk memahami budaya asing yang dipelajari
Kelemahan
- Cocok diterapkan pada peserta didik yang gemar membaca tetapi kurang cocok bagi peserta didik yang tidak gemar membaca sehingga membuat jenuh
- Terlalu menekankan perhatian kepada kemampuan membaca dapat mengakibatkan kurangnya kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi lisan dengan bahasa asing yang dipelajari
- Membaca cepat hanya memperhatikan aspek kuantitas tanpa mengindahkan aspek kualitas
- Kammil Ramma Oensyar, Pengantar Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (IAIN Antasari Press, 2015).
- Abdul Wahab Rosyidi, Mamlu'atun Ni'mah, Memahami Konsep Dasar Pembelajaran Bahasa Arab, (Malang: UIN-Maliki Press, 2011)
0 Komentar