Advertisement

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Teori Humanistik: Pengertian, Tokoh dan Penerapannya dalam Pembelajaran Bahasa Arab


Teori Humanistik Dan Aplikasinya Dalam Pembelajaran Bahasa Arab

(Belajar menurut teori humanistik, tokoh-tokoh, dan penerapannya)

Belajar Menurut Teori Humanistik

Belajar merupakan proses memanusiakan manusia, sehingga belajar harus dimulai dan ditujukkan untuk kepentingan memanusiakan manusia itu sendiri.

Pembelajaran bahasa arab yang menganut teori humanistik memiliki pandangan mencetak generasi yang unggul dalam beberapa keterampilan reseptif (seperti keterampilan mendengar dan keterampilan membaca) serta keterampilan produktif (seperti keterampilan berbicara dan ketemapilan menulis).

hal ini karena dalam teorinya, humanistik berusaha mencetak generasi yang ideal untuk menghadapi masa depan. 

Tokoh-Tokoh Aliran Humanistik

Tokoh-tokoh yang turut serta dalam mewarnai teori humanistik diantaranya: 

Kolb dikenal dengan teorinya yang mengatakan bahwa belajar memiliki 4 tahapan, yaitu: 1) pengetahuan konkret, 2) pengamatan aktif dan reflektif, 3) tahap konseptualisasi, 4) tahap eksperimentasi. 
Pertama- Pengetahuan konkret: bahwa tahap awal belajar siswa adalah siswa mengalami sebuah peristiwa (seperti: peristiwa belajar bahasa Arab). Kedua- Pengamatan aktif dan reflektif: Dalam tahap ini, siswa sudah mampu mengamati pembelajarannya. Ketiga- Konseptualisasi: Siswa sudah mampu mengembangkan teori, konsep, atau prosedur tentang sesuatu yang menjadi perhatiannya. Keempat- Eksperimentasi: Pada tahap ini, siswa sudah mampu mengaplikasikan konsep, pengetahuan, teori, dll ke dalam bentuk nyata
Honey dalam teori humanistik memandang bahwa pada dasarnya, karakteristik siswa dalam proses pembelajaran dibedakan menjadi 4 macam, yaitu: 1) Aktivis, 2) Reflektor, 3) Teoris, 4) Pragmatis.
Pertama- Aktivis: Siswa dengan macam ini lebih suka dengan melibatkan diri dalam suatu kegiatan yang dapat memperoleh pengalaman baru, seperti: kemah bahasa, pekan bahasa, dauroh bahasa, dll. Kedua- Reflektor: Siswa yang dalam memutuskan sesuatu penuh dengan pertimbangan sehingga sangat sulit untuk dipengaruhi. Ketiga- Teoris: Siswa yang sangat kritis, suka menganalisa, berfikir rasional, seperti: selalu menganalisa pembelajaran bahasa Arab tentang suatau kaidah bahasa arab jika mendapati orang lain kurang tepat dalam penggunaannya pada keterampilan berbicara. Keempat- Pragmatis: Siswa yang tidak suka dengan teori dan lebih suka dengan prakik langsung, seperti: berbicara langsung dengan native speaker dari Arab saat ingin belajar keterampilan berbicara bahasa Arab.
3 tipe belajar yang digagas oleh Hubermas antara lain: 1) Belajar teknis, 2) Belajar praktis, 3) Belajar Emansipatoris.
Pertama- Belajar teknis: Belajar bagaimana seseorang berinteraksi dengan lingkungan secara benas, seperti interaksinya dalam pembelajaran bahasa arab. Kedua- Belajar praktis: bagaimana seseorang dapat berinteraksi dengan lingkungan sosialnya pada saat belajar bahasa Arab. Ketiga- Belajar emansipatoris: Belajar bagaimana memperluas pengetahuannya, pemahamannya yang tinggi, serta perubahan diri.

Tidak dapat dipungkiri bahwa Benjamin S. Bloom merupakan salah satu tokoh alias pemikir yang terkenal dalam bidang ilmu psikologi pembelajaran karena kelihaiannya dalam memetakan setiap ranah pembelajaran sesuai tingkatannya. Dari kelihaiannya itulah kemudian teori Benjamin S. Bloom dalam dunia pendidikan dengan istilah "Taksonomi Bloom".

Taksonomi Bloom dalam ranah pembelajaran ada 3: 1) Ranah kognitif, 2) Ranah psikomotoris, 3) Ranah Afektif

Pertama- Ranah kognitif: memiliki 6 tingkatan, yaitu: pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua- Ranah Psikomotorik: memiliki 5 tingkatan, yaitu: meniru, menggunakan, ketepatan, meragkai, naturalisasi. Ketiga-Ranah afektif: memiliki 5 tingkatan, yaitu: mengenal, merespon, menghargai, mengorganisasi, pengamalan.

Penerapan Teori Konstruktivistik dalam Pembelajaran Bahasa Arab

penerapan teori humanistik dalam pembelajaran dapat dilaksanakan sebagai berikut:

  1. Menentukan tujuan pembelajaran (seperti: mampu berbicara bahasa arab)
  2. Menentukan materi (seperti: muhadatsah fauriyah)
  3. Mengidentifikasi kemampuan awal siswa (seperti: memberi peluang siswa berbicara bahasa arab)
  4. Menidentifikasi materi yang memungkinkan siswa terlibat aktif ( seperti: muhadatasah bersama dengan bahasa arab)
  5. Merancang fasilitas belajar seperti lingkungan dan media (seperti: mendatangkan native speaker arab)
  6. Membimbing siswa belajar aktif (seperti: mengajak siswa berbicara bahasa Arab secara langsung)
  7. Membimbing siswa untuk memahami makna pengalaman belajarnya (memaknai hakikat berbicara langsung dengan orang arab)
  8. Membimbing siswa membuat konseptualsisasi pengalaman belajarnya (bagaimana konsep untuk dapat berbicara bahasa Arab
  9. Membimbing siswa dalam mengaplikasikan konsep baru ke konsep nyata (mengguide siswa untuk praktik bicara dengan orang Arab
  10. evaluasi
Demikian merupakan beberapa pembahasan teori humanistik dalam pembelajaran bahasa Arab

Download file PPTDownload

Posting Komentar

0 Komentar