Keterampilan Mendengar dalam Pembelajaran Bahasa
Arab
Pengertian dan Tujuan Keterampilan Mendengar
Keterampilan mendengar merupakan salah satu dari 4
keterampilan berbahasa, yaitu: mendengar (الاستماع),
berbicara (الكلام), membaca (القراءة),
dan menulis (الكتابة).
Keterampilan mendengar merupakan kemampuan atau
keterampilan seseorang dalam menangkap makna suatu kata atau kalimat yang
didengar melalui suara.
Tujuan Pembelajaran Keterampilan Mendengar
- Mampu
mendengar dan memahami setiap kata yang didengar
- Mampu
mengolah setiap kata yang didengar
- Mampu
mendengar dan memahami setiap kalimat yang didengar
- Mampu
mengolah setiap kalimat yang didengar
Secara lebih mendalam, pembelajaran keterampilan
mendengar memiliki tujuan sebagai berikut:
- Mampu
mendengar setiap kata yang dituturkan penutur
- Mampu
mengolah kata dengan baik dan benar
- Mampu
menganalisa setiap makna kalimat yang didengar
- Mampu
merespon makna kata atau kalimat yang didengar
Urgensi Keterampilan Mendengar dalam Al Qur’an
Ada sebuah kalimat yang menyatakan “ orang yang
tidak mampu mendengar, maka akan mengalami masalah pada kemampuannya untuk
berbicara “. Seorang ahli berkebangsaan Amerika : Stephen Krashen – Berkata: “
dengan mendalami keterampilan mendengar, maka seseorang dapat mengembangkan
keterampilan berbahasa yang lain, seperti: berbicara, membaca dan menulis.
Hal ini menandakan bahwa keterampilan mendengar memiliki kedudukan
khusus dari keterampilan yang lain, sebab keterampilan mendengar merupakan
keterampilan pertama yang dilalui manusia ketika ia lahir.
- خَتَمَ ٱللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمۡ وَعَلَىٰ سَمۡعِهِمۡۖ
وَعَلَىٰٓ أَبۡصَٰرِهِمۡ غِشَٰوَةٞۖ وَلَهُمۡ عَذَابٌ عَظِيمٞ (سورة البقرة:
7)
- وَٱللَّهُ أَخۡرَجَكُم مِّنۢ بُطُونِ أُمَّهَٰتِكُمۡ لَا
تَعۡلَمُونَ شَيۡٔٗا وَجَعَلَ لَكُمُ ٱلسَّمۡعَ وَٱلۡأَبۡصَٰرَ وَٱلۡأَفِۡٔدَةَ
لَعَلَّكُمۡ تَشۡكُرُونَ (سورة النحل: 78)
- ولَا تَقۡفُ مَا لَيۡسَ لَكَ بِهِۦ عِلۡمٌۚ إِنَّ ٱلسَّمۡعَ
وَٱلۡبَصَرَ وَٱلۡفُؤَادَ كُلُّ أُوْلَٰٓئِكَ كَانَ عَنۡهُ مَسُۡٔولٗا (سورة
الإسراء: 36)
- وَهُوَ ٱلَّذِيٓ أَنشَأَ لَكُمُ ٱلسَّمۡعَ وَٱلۡأَبۡصَٰرَ
وَٱلۡأَفِۡٔدَةَۚ قَلِيلٗا مَّا تَشۡكُرُونَ (سورة المؤمنون: 78)، 4)
Karakteristik Keterampilan Mendengar dalam
Pembelajaran Bahasa Arab
1. Mengetahui apa yang didengar
2. Memahami apa yang didengar
3. Menganalisa apa yang didengar
4. Menafsirkan apa yang didengar
5. Mempraktikkan apa yang didengar
6. Mengkritik apa yang didengar
7. Mengevaluasi apa yang didengar
Macam-macam Keterampilan Mendengar dalam
Pembelajaran Bahasa Arab
Keterampilan Mendengar berdasarkan Karakteristik
kegiatannya
Berdasarkan karakteristik dan tingkatan kegiatan
mendengar sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, maka kegiatan mendengar
dapat terbagi ke dalam 3 macam, yaitu:
·
Mendengar tanpa
memperhatikan (السمع/As-Sam’u)
Kegiatan mendengar dengan macam ini sebagaimana
seseorang mendengar suara seperti biasanya tanpa menghadirkan perhatian dengan
apa yang didengar, seperti: mendengar suara musik, hewan, dll
·
Mendengar dengan
memperhatikan (الاستماع/Al-Istimā’)
mendengar dengan memperhatikan marupakan kegiatan
yang menghadirkan suatu perhatian terhadap apa yang didengar, seperti:
mendengar guru menerangkan pelajaran di depan kelas.
·
Mendengar dengan
memperhatikan dan fokus perhatian lanjutan (الإنصات/
Al-Inshāt)
Mendengar dalam kategori ketiga ini merupakan
kegiatan mendengar lanjutan, namun sedikit memiliki perbedaan dengan
mendengarkan-memperhatikan. Hanya saja tingkatan mendengarkan dengan
memperhatikan memusatkan fokus ini dilakukan dengan tetap memperhatikan
kesinambungan antara mendengar-memperhatikan-memfokuskan demi meraih tujuan
tertentu
Keterampilan Mendengar Berdasarkan Cakupan
Interaksinya
Sedangkan mendengar (Al-Istima’) jika
dilihat dari volume atau cakupan interaksi komunikasi, terbagi menjadi 3 macam,
yaitu:
·
الاستماع
الذاتي (Al-Istimā’ Al-Dzātī)
keterampilan untuk melakukan interaksi melalui akal
dan perasaan untuk tujuan komunkasi kepada diri sendiri ataupun berangan-angan
·
الاستماع
بين فردين (Al-Istimā’ Baina Fardain)
kegiatan mendengar pada umumnya yang dilakukan oleh 2 orang dengan 1 orang menjadi penutur dan 1 orang yang lain menjadi pendengar dalam sebuah interaksi atau komunikasi sosial baik di jalan, ataupun ditempat-tempat tertentu.
الاستماع الجماعي (Al-Istimā’ Al-Jamā’ī)
kegiatan mendengar yang sifatnya kelompok atau
group seperti mendengarkan penjelasan seorang guru dalam menerangkan
pelajaran,mendengarkan khutbah, mendengarkan ceramah agama, mendengarkan
seminar, dan lain sebagainya
Keterampilan Mendengar Berdasarkan Sifatnya
Di samping itu, kegiatan mendengar berdasarkan sifatnya (antara pendengar dan penutur) terbagi ke dalam 2 macam, yaitu:
الاستماع المباشر (Al-Istimā’ Al-Mubāsyir)
kegiatan mendengar yang sifatnya face to face secara langsung antara penutur (mutakallim) dan pendengar (mustami’) tanpa terpisahkan oleh jarak yang jauh
الاستماع غير المباشر (Al-Istimā’ Ghairu Al-Mubāsyir)
kegiatan mendengar pada umumnya yang dilakukan oleh
2 orang dengan 1 orang menjadi penutur dan 1 orang yang lain menjadi pendengar
dalam sebuah interaksi atau komunikasi sosial baik di jalan, ataupun
ditempat-tempat tertentu.
Hubungan Keterampilan Mendengar dengan
Keterampilan Berbahasa yang lain
- Hubungan mendengar dengan berbicara
Seseorang yang dalam masa bayinya tidak mampu mendengar, kemungkinan besar akan sulit untuk berbicara
- Hubungan mendengar dengan membaca
keterampilan mendengar merupakan sebuah prinsip atau dasar yang melatarbelakangi adanya pembelajaran suatu kata kalimat.
- Hubungan mendengar dengan menulis
jika indera pendengaran menangkap suatu informasi
dan ditransfer menuju pusat pendengaran dan pemahaman yang ada di sel-sel otak,
maka tangan adalah satu-satunya anggota tubuh yang dapat menggunakan alat tulis
untuk mengungkapkan informasi secara tertulis. Sehingga sebelum seorang
individu belajar bagaimana ia mendengar, berbicara, dan membaca, maka ia tidak
mungkin dapat menulis sesuatu yang dapat disebut sebagai “karya tulis”.
Metode Pembelajaran Keterampilan Mendengar
- Tingkat Pemula (Al Marhalah Al Ibtidaiyah)
Beberapa metode atau langkah-langkah yang dapat
diaplikasikan dalam pembelajaran keterampilan mendengar tingkat pemula adalah:
a)
Membedakan setiap bunyi
huruf yang didengar sesuai dengan makharijul huruf
b)
Menentukan kata sesuai
dengan aspek suara yang didengar
c)
Menentukan setiap makna
kata yang didengar dengan teliti
d)
Menentukan setiap makna
kalimat yang didengar dengan teliti
e)
Menentukan tema yang tepat
sesuai apa yang didengar
f)
Menentukan ide umum pikiran
dari apa yang didengar
g)
Menentukan ide pokok
pikiran dari apa yang didengar
h) Mencoba mendengarkan kembali bentuk-bentuk kalimat yang baru.
- Tingkat Menengah (Al Marhalah Al Mutawassithah)
Beberapa metode atau langkah-langkah yang dapat
diaplikasikan dalam pembelajaran keterampilan mendengar tingkat menengah
adalah:
a)
Menjelaskan kembali
pemahaman umum dari apa yang didengar
b)
Menangkap ide pokok pikiran
kalimat sesuai dengan maksud yang
dikehendaki penutur
c)
Menjelaskan ide-ide yang
berbeda dari apa yang didengar
d)
Mendengarkan satu tema yang
lebih panjang dan kemudian memahaminya dengan benar
e)
Mengutarakan makna dari apa
yang didengar
f) Mencoba mendengarkan kembali bentuk-bentuk kalimat yang baru.
- Tingkat Keatas (Al Marhalah Al Mutaqaddimah)
Beberapa metode atau langkah-langkah yang dapat
diaplikasikan dalam pembelajaran keterampilan mendengar tingkat keatas adalah:
a)
Meringkas isi pokok pikiran
dari apa yang didengar
b)
Menentukan kandungan makna
dari apa yang didengar
c)
Membedakan antara fakta
atau opini yang berbeda
d)
Membedakan opini yang
berbeda-beda dari apa yang di dengar
e)
Mengkritik maksud atau
kandungan informasi dan intisari dari apa yang didengar.
Ahmad,
Muhammad Abdul Qādir. 1997. Ṭuruq
Ta’lim al-Lugah al-Arabiyyah, (Kairo: Dār al-Ma’ārif)
al-Hāsyimī,
Abdurrahmān, Faizah al-ʻAzawī. 2005. Tadrīs Maharāt al-Istima’ min Manẓūrin Wāqi’iyyin,
(Oman: Dār al-Manāhij li an-Nasyr wa at-Tauzi’)
Fauzān,
Abdurrahmān Ibrāhīm. 1432. Ida’āt li Mu’allimī al-Lugah al-Arabiyyah li
Ghair an-Nāṭiqīn Bihā, (Riyāḍ: Al Mamlakah al-Arabiyyah al-Saudiyah)
ʻIrfān,
Khālid Mahmūd Muhammad. 1429. Ahdāṡ al-Ittijāhāt fi Taʻlim wa Taʻallum
al-Lugah al-Arabiyah, (Riyāḍ: Dār an-Nasyr ad-Daulī)
Madkūr, Alī
Ahmad. 1427.Tadris Funūn al-Lugah al-Arabiyyah, (Kairo: Dār al-Fikr
al-Arabī)
Manṣūr,
Mahmūd. 2013. al-Istimā’ wa
al-Hiwār: Funūn al-Muqābalah al-Miṡāliyah, (Oman: Dar yāfā
al-ʻIlmiah li an-Nasyr wa at-Tauzi’)
Nuṣairat,
Ṣālih. 2006. Ṭuruq Tadrīs al-Arabiyyah, (Oman: Dār al-Syuruq)
Rizki, Restu
Budiansyah. 2023. Oxford: Strategi Pembelajaran Bahasa Arab, (Yogyakarta:
Penerbit Deepublish).
Ṭu’aimah,
Rusydi Ahmad, dkk. 1421. Tadrīs al-Arabiyyah fi at-Ta’lim al-‘amm:
Naẓariyyāt wa Tajārub, (Kairo: Dār al-Fikr al-Arabī)
Video Youtube
0 Komentar