Advertisement

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Keterampilan Mendengar Dalam Pembelajaran Bahasa Arab

 


Keterampilan Mendengar dalam Pembelajaran Bahasa Arab

Pengertian dan Tujuan Keterampilan Mendengar

Keterampilan mendengar merupakan salah satu dari 4 keterampilan berbahasa, yaitu: mendengar (الاستماع), berbicara (الكلام), membaca (القراءة), dan menulis (الكتابة).

Keterampilan mendengar merupakan kemampuan atau keterampilan seseorang dalam menangkap makna suatu kata atau kalimat yang didengar melalui suara.

Tujuan Pembelajaran Keterampilan Mendengar

  • Mampu mendengar dan memahami setiap kata yang didengar
  • Mampu mengolah setiap kata yang didengar
  • Mampu mendengar dan memahami setiap kalimat yang didengar
  • Mampu mengolah setiap kalimat yang didengar

Secara lebih mendalam, pembelajaran keterampilan mendengar memiliki tujuan sebagai berikut:

  • Mampu mendengar setiap kata yang dituturkan penutur
  • Mampu mengolah kata dengan baik dan benar
  • Mampu menganalisa setiap makna kalimat yang didengar
  • Mampu merespon makna kata atau kalimat yang didengar

Urgensi Keterampilan Mendengar dalam Al Qur’an

Ada sebuah kalimat yang menyatakan “ orang yang tidak mampu mendengar, maka akan mengalami masalah pada kemampuannya untuk berbicara “. Seorang ahli berkebangsaan Amerika : Stephen Krashen – Berkata: “ dengan mendalami keterampilan mendengar, maka seseorang dapat mengembangkan keterampilan berbahasa yang lain, seperti: berbicara, membaca dan menulis.

Hal ini menandakan bahwa keterampilan mendengar memiliki kedudukan khusus dari keterampilan yang lain, sebab keterampilan mendengar merupakan keterampilan pertama yang dilalui manusia ketika ia lahir.

  • خَتَمَ ٱللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمۡ وَعَلَىٰ سَمۡعِهِمۡۖ وَعَلَىٰٓ أَبۡصَٰرِهِمۡ غِشَٰوَةٞۖ وَلَهُمۡ عَذَابٌ عَظِيمٞ (سورة البقرة: 7)
  • وَٱللَّهُ أَخۡرَجَكُم مِّنۢ بُطُونِ أُمَّهَٰتِكُمۡ لَا تَعۡلَمُونَ شَيۡ‍ٔٗا وَجَعَلَ لَكُمُ ٱلسَّمۡعَ وَٱلۡأَبۡصَٰرَ وَٱلۡأَفۡ‍ِٔدَةَ لَعَلَّكُمۡ تَشۡكُرُونَ (سورة النحل: 78)
  • ولَا تَقۡفُ مَا لَيۡسَ لَكَ بِهِۦ عِلۡمٌۚ إِنَّ ٱلسَّمۡعَ وَٱلۡبَصَرَ وَٱلۡفُؤَادَ كُلُّ أُوْلَٰٓئِكَ كَانَ عَنۡهُ مَسۡ‍ُٔولٗا (سورة الإسراء: 36)
  • وَهُوَ ٱلَّذِيٓ أَنشَأَ لَكُمُ ٱلسَّمۡعَ وَٱلۡأَبۡصَٰرَ وَٱلۡأَفۡ‍ِٔدَةَۚ قَلِيلٗا مَّا تَشۡكُرُونَ (سورة المؤمنون: 78)، 4)

Karakteristik Keterampilan Mendengar dalam Pembelajaran Bahasa Arab

1. Mengetahui apa yang didengar

2. Memahami apa yang didengar

3. Menganalisa apa yang didengar

4. Menafsirkan apa yang didengar

5. Mempraktikkan apa yang didengar

6. Mengkritik apa yang didengar

7. Mengevaluasi apa yang didengar

Macam-macam Keterampilan Mendengar dalam Pembelajaran Bahasa Arab

Keterampilan Mendengar berdasarkan Karakteristik kegiatannya

Berdasarkan karakteristik dan tingkatan kegiatan mendengar sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, maka kegiatan mendengar dapat terbagi ke dalam 3 macam, yaitu:

·        Mendengar tanpa memperhatikan (السمع/As-Sam’u)

Kegiatan mendengar dengan macam ini sebagaimana seseorang mendengar suara seperti biasanya tanpa menghadirkan perhatian dengan apa yang didengar, seperti: mendengar suara musik, hewan, dll

·        Mendengar dengan memperhatikan (الاستماع/Al-Istimā’)

mendengar dengan memperhatikan marupakan kegiatan yang menghadirkan suatu perhatian terhadap apa yang didengar, seperti: mendengar guru menerangkan pelajaran di depan kelas.

·        Mendengar dengan memperhatikan dan fokus perhatian lanjutan (الإنصات/ Al-Inshāt)

Mendengar dalam kategori ketiga ini merupakan kegiatan mendengar lanjutan, namun sedikit memiliki perbedaan dengan mendengarkan-memperhatikan. Hanya saja tingkatan mendengarkan dengan memperhatikan memusatkan fokus ini dilakukan dengan tetap memperhatikan kesinambungan antara mendengar-memperhatikan-memfokuskan demi meraih tujuan tertentu

Keterampilan Mendengar Berdasarkan Cakupan Interaksinya

Sedangkan mendengar (Al-Istima’) jika dilihat dari volume atau cakupan interaksi komunikasi, terbagi menjadi 3 macam, yaitu:

·        الاستماع الذاتي (Al-Istimā’ Al-Dzātī)

keterampilan untuk melakukan interaksi melalui akal dan perasaan untuk tujuan komunkasi kepada diri sendiri ataupun berangan-angan

·        الاستماع بين فردين (Al-Istimā’ Baina Fardain)

kegiatan mendengar pada umumnya yang dilakukan oleh 2 orang dengan 1 orang menjadi penutur dan 1 orang yang lain menjadi pendengar dalam sebuah interaksi atau komunikasi sosial baik di jalan, ataupun ditempat-tempat tertentu.

الاستماع الجماعي (Al-Istimā’ Al-Jamā’ī)

kegiatan mendengar yang sifatnya kelompok atau group seperti mendengarkan penjelasan seorang guru dalam menerangkan pelajaran,mendengarkan khutbah, mendengarkan ceramah agama, mendengarkan seminar, dan lain sebagainya

Keterampilan Mendengar Berdasarkan Sifatnya

Di samping itu, kegiatan mendengar berdasarkan sifatnya (antara pendengar dan penutur) terbagi ke dalam 2 macam, yaitu:

 الاستماع المباشر (Al-Istimā’ Al-Mubāsyir)

kegiatan mendengar yang sifatnya face to face secara langsung antara penutur (mutakallim) dan pendengar (mustami’) tanpa terpisahkan oleh jarak yang jauh

  الاستماع غير المباشر (Al-Istimā’ Ghairu Al-Mubāsyir)

kegiatan mendengar pada umumnya yang dilakukan oleh 2 orang dengan 1 orang menjadi penutur dan 1 orang yang lain menjadi pendengar dalam sebuah interaksi atau komunikasi sosial baik di jalan, ataupun ditempat-tempat tertentu.

Hubungan Keterampilan Mendengar dengan Keterampilan Berbahasa yang lain

  •  Hubungan mendengar dengan berbicara

Seseorang yang dalam masa bayinya tidak mampu mendengar, kemungkinan besar akan sulit untuk berbicara

  •  Hubungan mendengar dengan membaca

keterampilan mendengar merupakan sebuah prinsip atau dasar yang melatarbelakangi adanya pembelajaran suatu kata kalimat.

  • Hubungan mendengar dengan menulis

jika indera pendengaran menangkap suatu informasi dan ditransfer menuju pusat pendengaran dan pemahaman yang ada di sel-sel otak, maka tangan adalah satu-satunya anggota tubuh yang dapat menggunakan alat tulis untuk mengungkapkan informasi secara tertulis. Sehingga sebelum seorang individu belajar bagaimana ia mendengar, berbicara, dan membaca, maka ia tidak mungkin dapat menulis sesuatu yang dapat disebut sebagai “karya tulis”.

Metode Pembelajaran Keterampilan Mendengar

  • Tingkat Pemula (Al Marhalah Al Ibtidaiyah)

Beberapa metode atau langkah-langkah yang dapat diaplikasikan dalam pembelajaran keterampilan mendengar tingkat pemula adalah:

a)      Membedakan setiap bunyi huruf yang didengar sesuai dengan makharijul huruf

b)     Menentukan kata sesuai dengan aspek suara yang didengar

c)      Menentukan setiap makna kata yang didengar dengan teliti

d)     Menentukan setiap makna kalimat yang didengar dengan teliti

e)     Menentukan tema yang tepat sesuai apa yang didengar

f)       Menentukan ide umum pikiran dari apa yang didengar

g)      Menentukan ide pokok pikiran dari apa yang didengar

h)     Mencoba mendengarkan kembali bentuk-bentuk kalimat yang baru.

  • Tingkat Menengah (Al Marhalah Al Mutawassithah)

Beberapa metode atau langkah-langkah yang dapat diaplikasikan dalam pembelajaran keterampilan mendengar tingkat menengah adalah:

a)      Menjelaskan kembali pemahaman umum dari apa yang didengar

b)     Menangkap ide pokok pikiran kalimat  sesuai dengan maksud yang dikehendaki penutur

c)      Menjelaskan ide-ide yang berbeda dari apa yang didengar

d)     Mendengarkan satu tema yang lebih panjang dan kemudian memahaminya dengan benar

e)     Mengutarakan makna dari apa yang didengar

f)       Mencoba mendengarkan kembali bentuk-bentuk kalimat yang baru.

  • Tingkat Keatas (Al Marhalah Al Mutaqaddimah)

Beberapa metode atau langkah-langkah yang dapat diaplikasikan dalam pembelajaran keterampilan mendengar tingkat keatas adalah:

a)      Meringkas isi pokok pikiran dari apa yang didengar

b)     Menentukan kandungan makna dari apa yang didengar

c)      Membedakan antara fakta atau opini yang berbeda

d)     Membedakan opini yang berbeda-beda dari apa yang di dengar

e)     Mengkritik maksud atau kandungan informasi dan intisari dari apa yang didengar.

 Referensi:

Ahmad, Muhammad Abdul Qādir. 1997. Ṭuruq Ta’lim al-Lugah al-Arabiyyah, (Kairo: Dār al-Ma’ārif)

al-Hāsyimī, Abdurrahmān, Faizah al-ʻAzawī. 2005. Tadrīs Maharāt al-Istima’ min Manẓūrin Wāqi’iyyin, (Oman: Dār al-Manāhij li an-Nasyr wa at-Tauzi’)

Fauzān, Abdurrahmān Ibrāhīm. 1432. Ida’āt li Mu’allimī al-Lugah al-Arabiyyah li Ghair an-Nāṭiqīn Bihā, (Riyāḍ: Al Mamlakah al-Arabiyyah al-Saudiyah)

ʻIrfān, Khālid Mahmūd Muhammad. 1429. Ahdāṡ al-Ittijāhāt fi Taʻlim wa Taʻallum al-Lugah al-Arabiyah, (Riyāḍ: Dār an-Nasyr ad-Daulī)

Madkūr, Alī Ahmad. 1427.Tadris Funūn al-Lugah al-Arabiyyah, (Kairo: Dār al-Fikr al-Arabī)

Manṣūr, Mahmūd. 2013.  al-Istimā’ wa al-Hiwār: Funūn al-Muqābalah al-Miṡāliyah, (Oman: Dar yāfā al-ʻIlmiah li an-Nasyr wa at-Tauzi’)

Nuṣairat, Ṣālih. 2006. Ṭuruq Tadrīs al-Arabiyyah, (Oman: Dār al-Syuruq)

Rizki, Restu Budiansyah. 2023. Oxford: Strategi Pembelajaran Bahasa Arab, (Yogyakarta: Penerbit Deepublish).

Ṭu’aimah, Rusydi Ahmad, dkk. 1421. Tadrīs al-Arabiyyah fi at-Ta’lim al-‘amm: Naẓariyyāt wa Tajārub, (Kairo: Dār al-Fikr al-Arabī)

Video Youtube

Download Materi Ppt dengan klik tombol di bawah ini:


Posting Komentar

0 Komentar