Teori Behavioristik Dalam Pembelajaran Bahasa Arab
(Belajar Menurut Teori Behavioristik, Tokoh Behavioristik, Dan Aplikasi Behavioristik Dalam Pembelajaran Bahasa Arab)
Belajar Menurut Teori Behavioristik
Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon dan tidak terlepas dengan adanya reinforcement (penguatan).
Contoh:
Guru (Stimulus) : كيف حالكم؟
Murid (Respon) : بخير والحمد لله / الحمد لله فلا صحة وعافية / كلنا بخير والحمد لله
Teori behavioristik memandang bahwa orang yang sudah belajar akan tetapi tidak ada perubahan, maka ia dianggap tidak belajar. Sehingga siswa yang sudah belajar tentang cara menjawab ketika ditanya seorang guru seperti di atas namun tidak bisa alias tidak sama sekali tahu cara menjawab, maka ia dianggap tidak melakukan pembelajaran. karena asas dari teori behavioristik harus ada perubahan dalam proses pembelajar atau lebih tepat dikatakan bahwa teori ini lebih mementingkan hasil dan bukan proses..
Tokoh-Tokoh Aliran Behavioristik
Throndike memandang bahwa belajar merupakan proses interaksi antara stimulus dan respon. stimulus adalah segala sesuatu yang merangsang adanya pembelajaran. sedangkan stimulus adalah reaksi yang muncul dari peserta didik ketika belajarWatson juga memandang bahwa belajar merupakan proses interaksi antara stimulus dan respon. stimulus dan respon tersebut harus berupa perubahan tingkah laku yang dapat diukur dan diamati. Dalam hal ini, Perubahan dalm belajar menurut Watson bukanlah hal penting yang perlu diperhatikan, karena teori ini mementingkan adanya perubahan, sedangkan mental siswa tidak dapat dilihat dan diukur.
Kebutuhan biologis menempati peranan sentral dalam setiap kegiatan manusia termasuk belajar. stimulus menurut Hull hampir selalu dikaitkan dengan kebutuhan biologis walaupun respon yang akan muncul bermacam bentuknya/
Edwin juga memandang bahwa belajar merupakan proses antara stimulus dan respon. menurunt hemat Edwin, stimulus tidak harus berhubungan dengan kebutuhan biologis. bahkan perlu adanya stimulus yang sering afar hubungan stimulus dan respon akan tetap. Dalam belajar, Edwin menekankan adanya punihsment (hukuman).
Hubungan antara stimulus dan respon tidaklah sesederhana yang dibayangkan, bahkan respon yang mungkin akan keluar dari seorang siswa tidaklah sederhana. Hal tersebut karena stimulus yang diberikan akan mempengaruhi bentuk respon yang akan keluar berupa perilaku. Nah untuk memahami perilaku seseorang secara benar, maka perlu memahami hubungan antara stimulus yang satu dengan yang lainnya dan memahami kemungkinan respon yang akan muncul. hal inilah yang mendasari adanya pembuatan modul dalam aktifitas pembelajaran.
skinner juga merupakan orang yang pertama kali menggagaskan adanya reinforcement dan hal tersebut bersebrangan dengan istilah punishment. Menurut skinner, punishment tidaklah penting karena sifatnya sementara.
Aplikasi Teori Behavioristik Dalam Pembelajaran Bahasa Arab
(Misal: Ilmu Nahwu)
Langkah-Langkah Pembelajaran dengan Teori Behavioristik adalah sebagai berikut:
- Menentukan tujuan pembelajaran
- Mengidentifikasi pengetahuan awal siswa
- Menentukan materi pembelejaran
- Memecahkan materi ke dalam bagian kecil seperti bab, sub bab, topik, dll
- Menyajikan materi pembelajaran
- Memberikan stimulus berupa pertanyaan, kuis, latihan, tugas baik lisan atau tulisan
- Mengamati dan Mengkaji respon (berupa jawaban) yang akan diberikan oleh siswa
- Memberikan reinforcement / hukuman
- Memberikan stimulus baru
- Mengamati dan Mengkaji respon (berupa jawaban) yang akan diberikan oleh siswa
- begitu seterunsya
- Evaluasi
Download File PPT
Download File PDF
0 Komentar