Hipotesis Penelitian
Dalam suatu penelitian,
terutama penelitian kuantitatif, pastilah seseorang mendengar istilah “hipotesis”.
Yaa, hipotesis ini akan
selalu ditemui dalam sebuah penelitian dengan jenis penelitian kuantitatif. Hipotesis
ini juga yang akan mengarahkan sang peneliti untuk bertindak sesuatu di dalam
penelitiannya.
Sehingga, sangat penting
bagi seorang peneliti untuk mengetahui seluk beluk kata “hipotesis”.
Pengertian Hipotesis
Secara singkat, hipotesis penelitian dalam penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai:
- Jawaban sementara dari penelitian
- Kendali penelitian agar sesuai tujuan
Contoh Hipotesis
Penelitian
Jika seseorang ingin
meneliti apakah ada efektifitas penggunaan metode A dalam pembelajaran bahasa
Arab
Maka, Hipotesisnya adalah
Metode A efektif dalam
pembelajaran bahasa Arab (Hipotesis Alternatif / Ha)
Metode A tidak efektif
dalam pembelajaran bahasa Arab (Hipotesis nol / Ho)
Macam Hipotesis
Secara garis besar dalam penelitian kuantitatif, hipotesis yang sering digunakan adalah hipotesis alternatif dan hipotesis nihil.
- Hipotesis alternatif (Ha) adalah hipotesis yang dirumuskan peneliti dalam penelitiannya
- Hipotesis nihil / nol (Ho) adalah hipotesis tandingan / hipotesis kebalikan hipotesis alternatif
Ilustrasi Hipotesis alternatif dan hipotesis nihil
- Seorang mahasisswa melakukan penelitian dan menemukan bahwa metode membaca efektif dalam pembelajaran bahasa Arab. hal tersebut didasarkan pada rata-rata hasil belajar sebelum dan sesudah diterapkan metode membaca. Sebelum diterapkan metode membaca, rata-rata hasil belajarnya adalah 70. setelah diterapkan metode membaca hasilnya adalah 80, berarti ada kenaikan 10 point. Sehingga terdapat perbedaan dari sebelum dan sesudah menggunakan metode membaca sehingga dapat disimpulkan efektif (ini yang kemudian disebut hipotesis alternatif).
- Namun, bagi mahasiswa lain bisa bersikap skeptis, mana mungkin metode tersebut dapat menaikkan hasil belajar. Sehingga dalam hal ini, ia berspekulasi bahwa hasil belajar tersebut bisa saja hanya kebetulan saja. Hingga pada akhirnya ia berpandangan kebalik dengan mahasiswa pertama dengan menganggap bahwa metode membaca tidak efektif dalam pembelajaran bahasa Arab (ini yang kemudian disebut hipotesis nihil).
Jenis hipotesis manakah
yang akan anda pakai, itu terserah anda yang akan melakukan penelitian.
Semoga bermanfaat
0 Komentar